nala
  • Home
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us

 

6 Cara Menjaga Kesehatan Sistem Peredaran Darah pada Tubuh

Amirul Nisa - Senin, 31 Oktober 2022 | 19:00 WIB
  •  
  •  
  •  
Sistem peredaran darah adalah salah satu bagian penting yang harus dijaga kesehatannya.
starline
Sistem peredaran darah adalah salah satu bagian penting yang harus dijaga kesehatannya.

Peredaran darah adalah sebuah proses saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.

Proses tersebut menjadi penting karena darah adalah alat angkut yang membawa oksigen dan nutrisi ke sel-sel di seluruh tubuh secara keseluruhan.

Darah dengan berbagai kandungan tersebut akan mengalir melalui pembuluh darah kecil hingga pembuluh darah utama.

Karena itu, saat peredaran darah terganggu akan ada banyak masalah kesehatan yang muncul.

Jadi, penting bagi kita untuk bisa menjaga kesehatan tubuh dengan memperhatikan kesehatan sistem peredaran darah dalam tubuh.

Berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga peredaran darah tetap lancar.

1. Menjaga Berat Badan Ideal

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah menjaga berat badan tetap dalam batas normal atau ideal.

Berat badan yang tetap normal juga bisa menjadi tanda bahwa tubuh dalam kondisi sehat dan meningkatkan peredaran darah.

Kondisi berat badan berlebih akan mempengaruhi sirkulasi darah menjadi lebih buruk.

Bahkan dalam sebuah penelitian tahun 2009, menurunkan berat badan dapat membantu meningkatkan peredaran darah bagi perempuan yang mengalami obesitas.

2. Joging

Teman-teman juga bisa menjaga kesehatan sistem peredaran darah dengan melakukan olahraga ringan, seperti joging.

Joging yang merupakan olahraga jenis kardiovaskular ini bisa membuat peredaran darah dalam tubuh menjadi lebih lancar.

Sebuah studi tahun 2003 menyebut bahwa olahraga membantu meningkatkan kemampuan tubuh dalam mengambil dan memanfaatkan oksigen.

Olahraga yang bisa dilakukan memang cukup beragam, tapi teman-teman bisa mendapatkan manfaat pada kesehatan peredaran darah hanya dengan joging, lo.

Teman-teman pun cukup melakukan joging 30 menit setiap dua atau tiga kali seminggu secara rutin

3. Yoga

Selain joging, ada juga olahraga yang bisa menyehatkan sistem peredaran darah yaitu yoga.

Yoga adalah olahraga yang akan membantu mengompres dan mendekompresi pembuluh darah.

Dengan berbagai gerakan dan latihan pernapasan dari olahraga ini, akan membantu meningkatkan peredaran darah.

Dalam sebuah penelitian tahun 2014, ditemukan bahwa yoga bisa bermanfaat untuk sistem kardiovaskular dan metabolisme tubuh.

4. Pilih Makanan Sehat

Selain melakukan olahraga, teman-teman juga perlu menjaga pola makan dengan memilih menu yang sehat.

Bila ingin sistem peredaran darah menjadi lebih sehat, coba konsumsi makanan yang memiliki efek baik untuk peredaran darah.

5. Konsumsi Teh

Bukan hanya makanan, tapi ada juga jenis minuman yang bisa teman-teman konsumsi untuk menyehatkan sistem peredaran darah, yaitu teh.

Pada beberapa jenis teh memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular sekaligus menjaga kesehatan peredaran darah.

Sebuah penelitian tahun 2001 menyebutkan salah satu jenis teh, yaitu teh hitam bisa meningkatkan kesehatan pembuluh darah hingga menjaga kesehatan peredaran darah.

Namun, tetap batasi konsumsi teh sesuai dengan aturan yang dianjurkan, ya.

6. Konsumsi Ikan Berlemak

Makanan laun yang bisa jadi pilihan untuk dikonsumsi dengan dampak menyehatkan sistem peredaran darah adalah beragam jenis ikan berlemak.

Ikan berlemak, seperti ikan kembung, ikan sarden, dan tuna adalah jenis ikan dengan kandungan omega-3 yang tinggi.


SUMBER:https://bobo.grid.id/read/083550196/6-cara-menjaga-kesehatan-sistem-peredaran-darah-pada-tubuh?page=all






 

7 Gangguan yang Bisa Menyerang Sistem Peredaran Darah

Ditinjau oleh dr. Fadhli Rizal Makarim 22 Maret 2021
7 Gangguan yang Bisa Menyerang Sistem Peredaran Darah

Halodoc, Jakarta - Sistem peredaran darah mencakup jantung dan pembuluh darah, dan sangat penting untuk menjaga fungsinya. Sistem ini membawa oksigen, nutrisi, elektrolit, dan hormon ke seluruh tubuh. 

Gangguan pada sistem peredaran darah dapat memengaruhi kerja jantung dan pembuluh dan menyebabkan komplikasi serius. Apa saja gangguan yang bisa menyerang sistem peredaran darah? Simak lebih lanjut, yuk!

Berbagai Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Ada berbagai gangguan yang bisa terjadi pada sistem peredaran darah, yaitu:

1.Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah adalah pengukuran seberapa banyak kekuatan yang digunakan untuk memompa darah melalui pembuluh arteri. Jika kamu memiliki tekanan darah tinggi, disebut juga hipertensi, itu berarti kekuatannya lebih tinggi dari yang seharusnya. 

Kondisi ini dapat merusak jantung dan menyebabkan penyakit jantung, stroke, atau penyakit ginjal. Namun, gejala tekanan darah tinggi sering kali tidak disadari.

2.Aterosklerosis dan Penyakit Arteri Koroner

Aterosklerosis, atau dikenal sebagai pengerasan arteri, terjadi ketika plak menumpuk di dinding arteri dan akhirnya menghalangi aliran darah. Plak itu terbentuk dari kolesterol, lemak, dan kalsium.

Penyakit arteri koroner menunjukkan bahwa penumpukan plak di arteri telah menyebabkan arteri menyempit dan mengeras. Hal ini dapat membuat bekuan darah berisiko menyumbat arteri.

Penyakit ini dapat berkembang seiring waktu. Pengidapnya dapat mengalaminya tetapi tidak menyadari gejala apa pun. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada atau sensasi berat di dada.

3.Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah, misalnya karena penyumbatan pada arteri. Kondisi ini dapat merusak otot jantung dan merupakan keadaan darurat medis.

Segera cari bantuan medis jika mengalami gejala serangan jantung, seperti nyeri di bagian tengah atau kiri dada, nyeri yang menyebar dari rahang, bahu, lengan, atau di punggung, sesak napas, berkeringat, mual, dan detak jantung tak teratur. Wanita sering mengalami serangan jantung sedikit berbeda, dengan tekanan atau nyeri di punggung dan dada.

4.Gagal Jantung

Gagal jantung terjadi saat otot jantung melemah atau rusak, sehingga tidak bisa lagi memompa volume darah yang dibutuhkan ke seluruh tubuh. Gagal jantung biasanya terjadi ketika ada masalah jantung lainnya, seperti serangan jantung atau penyakit arteri koroner.

Gejala awalnya termasuk kelelahan, bengkak di pergelangan kaki, dan peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari. Gejala yang lebih parah termasuk napas cepat, nyeri dada, dan pingsan. 

5.Stroke

Stroke sering terjadi ketika gumpalan darah menyumbat arteri di otak dan mengurangi suplai darah. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah. Kedua kondisi tersebut mencegah darah dan oksigen mencapai otak. Akibatnya, bagian otak kemungkinan besar akan rusak.

6.Aneurisma Aorta

Aneurisma aorta adalah gangguan sistem peredaran darah yang memengaruhi arteri utama di tubuh. Artinya, dinding arteri telah melemah, sehingga memungkinkannya melebar atau "menggelembung". Arteri yang membesar bisa pecah dan menjadi keadaan darurat medis.

7.Penyakit Arteri Perifer

Penyakit arteri perifer adalah aterosklerosis yang terjadi di ekstremitas, biasanya di kaki. Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke kaki, jantung, dan otak. Jika mengidap penyakit arteri perifer, seseorang berisiko lebih besar terkena penyakit sistem peredaran darah lainnya.

Itulah gangguan yang bisa menyerang sistem peredaran darah. Untuk menurunkan risiko berbagai gangguan tersebut, penting untuk senantiasa menjalani pola hidup sehat, seperti:

  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Jangan merokok.
  • Berolahraga minimal 30 menit sehari.
  • Pertahankan pola makan yang sehat, rendah lemak, rendah kolesterol dengan lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian.
  • Hindari konsumsi lemak trans dan lemak jenuh, seperti pada makanan olahan dan makanan cepat saji.
  • Batasi asupan garam dan alkohol.
  • Gunakan relaksasi dan perawatan diri untuk mengurangi stres.

Selain itu, lakukan juga pemeriksaan kesehatan secara rutin. Agar lebih mudah, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, atau memesan layanan pemeriksaan laboratorium yang bisa dilakukan di rumah. 

SUMBER:https://www.halodoc.com/artikel/7-gangguan-yang-bisa-menyerang-sistem-peredaran-darah




 

Sistem peredaran darah

  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah manusia, pembuluh nadi (arteri) berwarna merah dan pembuluh balik (vena) berwarna biru.
Pengidentifikasi
MeSHD002319
TA98A12.0.00.000
TA23891
FMA7161
Daftar istilah anatomi
[sunting di Wikidata]

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular atau yang biasa disebut sistem sirkulasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan nutrisi ke dan dari sel. Sistem ini juga membantu stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).

Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.

  1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi).
  2. Kedua, yang diangkut adalah nutrisi yang berasal dari pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.

Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Organ yang berperan dalam sistem peredaran darah[sunting | sunting sumber]

Jantung merupakan organ vital sistem peredaran darah. Fungsi jantung dalam proses sirkulasi adalah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung bekerja sama dengan pembuluh darah dalam proses sirkulasi. Pembuluh darah memiliki peran mengedarkan darah dari dan ke jantung. Darah juga merupakan komponen inti dalam proses ini, darah mengandung oksigen dan nutrisi yang akan disalurkan pada setiap sel-sel tubuh. Selain organ-organ tersebut, ada organ tambahan lainnya yakni paru-paru. Paru-paru tak hanya berperan dalam proses respirasi. Pada sistem sirkulasi, paru-paru bertugas menukar karbondioksida dalam darah dengan oksigen yang dihirup saat proses pernapasan berlangsung.[1]

Proses peredaran darah[sunting | sunting sumber]

Proses peredaran darah bertujuan untuk mengedarkan darah yang mengandung nutrisi untuk setiap sel-sel tubuh. Proses peredaran darah memiliki jalur tersendiri. Berdasarkan jalur dan zat yang dibawanya, sistem peredaran darah dibagi menjadi dua jenis yaitu sistem peredaran darah besar dan sistem peredaran darah kecil.

Gambar jalur sistem peredaran darah besar dan kecil yang dibedakan oleh dua warna
Gambar jalur sistem peredaran darah besar dan kecil yang ditunjukkan dengan tanda panah

Sistem peredaran darah besar[sunting | sunting sumber]

Sistem peredaran darah besar adalah sistem peredaran darah yang mengangkut darah yang kaya akan oksigen dari jantung menuju ke seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. Tahapan pada proses ini dimulai saat darah dipompa oleh jantung bagian bilik kiri (ventrikel kiri) akan masuk ke aorta dan arteri selanjutnya ke kapiler di seluruh tubuh. Dari kapiler seluruh tubuh ke venula dilanjutkan ke vena dan vena cava dan akhirnya masuk ke jantung lagi pada bagian jantung serambi kanan (atrium dekster).[2] Sirkulasinya adalah Jantung (bilik kiri) - Aorta - Arteri - Kapiler (seluruh tubuh) - Vena - Jantung (serambi kanan).

Sistem peredaran darah kecil[sunting | sunting sumber]

Sistem peredaran darah kecil adalah sistem peredaran darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung dengan membawa darah yang mengandung karbondioksida. Proses peredarannya dimulai saat darah di pompa pada bagian jantung bilik kanan (ventrikel dekster) keluar melalui arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Pada paru-paru bagian alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Dari paru-paru darah kembali menuju ke vena pulmonalis dan menuju ke jantung bagian serambi kiri.[2] Sirkulasinya adalah Jantung (bilik kanan) - Arteri Pulmonalis - Paru-paru - Vena Pulmonalis - Jantung (serambi kiri)

Sirkulasi darah paru[sunting | sunting sumber]

Jantung adalah organ yang memiliki empat ruangan, atrium kiri dan kanan serta ventrikel kiri dan kanan. Darah yang ada di ventrikel kiri (yang mengandung oksigen dari paru-paru), akan dipompa ke seluruh tubuh dan kembali ke atrium kanan lalu ke ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan (yang mengandung karbon dioksida hasil metabolisme) akan dibawa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis agar bisa terjadi pertukaran karbon dioksida dengan oksigen. Dari paru-paru, darah yang sudah mengandung oksigen akan dibawa ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Sirkulasi yang melibatkan ventrikel kanan - arteri pulmonalis - paru-paru - atrium kiri disebut sirkulasi paru


SUMBER:https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darah





 

Begini 4 Cara Cegah Gangguan Pencernaan

Ditinjau oleh Redaksi Halodoc 06 Mei 2019
Begini 4 Cara Cegah Gangguan Pencernaan

Halodoc, Jakarta - Gangguan pencernaan merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi. Pemicunya beragam, mulai dari kebiasaan makan yang buruk seperti tidak cukup mengunyah makanan, makanan saat larut malam, hingga makan sebelum melakukan aktivitas berat. Lantas, adakah cara yang dapat dilakukan agar pencernaan sehat dan terhindar dari berbagai gangguan?

Saat makan, tubuh melepaskan sekitar 22 jenis enzim pencernaan dari kelenjar saliva, lambung, dan usus kecil. Setiap enzim yang bekerja pada suatu jenis makanan, seperti misalnya protease yang memecah protein, amilase yang membantu mencerna karbohidrat, dan lipase yang memecah lemak.

Baca juga: 4 Gangguan Pencernaan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Dengan memecah jenis-jenis makanan tersebut, enzim-enzim pencernaan membantu tubuh mencerna dan menyerap nutrisi yang dibutuhkan. Pada pria, penuaan dapat menjadi salah satu pemicu gangguan pencernaan. Seiring dengan bertambahnya usia, tubuh mulai menghasilkan enzim pencernaan lebih rendah, sehingga tidak cukup untuk mencerna makanan.

Cegah Gangguan Pencernaan dengan Cara Ini

Agar terhindar dari berbagai gangguan pencernaan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Perbanyak Konsumsi Makanan Berserat

Makanan berserat merupakan salah satu jenis makanan yang sangat baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan pencernaan. Dengan menerapkan pola makan tinggi serat, sebenarnya tidak hanya pencernaan yang akan menjadi sehat. Beberapa risiko penyakit pun dapat dicegah, seperti diabetes, penyakit jantung koroner, wasir, dan kanker kolorektal.

Hindari makanan yang dapat menyebabkan kembung atau gas, termasuk brokoli, kacang panggang, kubis, kembang kol, dan minuman berkarbonasi. Selain itu, sebaiknya juga minum banyak air, karena dapat melumasi makanan di saluran pencernaan, membantu melarutkan mineral, vitamin, dan nutrisi sehingga lebih mudah diserap, dan supaya tinja lebih lunak untuk mencegah sembelit.

Baca juga: 4 Tanda Masalah Pencernaan yang Diabaikan

2. Kunyah Makanan dengan Baik

Mengunyah merupakan salah satu bagian yang paling penting dari pencernaan, tetapi mungkin justru yang paling terlupakan. Mengunyah tidak hanya membantu memecah makanan, tetapi juga merupakan tanda dari kelenjar ludah, lambung, dan usus kecil untuk mulai melepaskan enzim pencernaan.

3. Jangan Terlalu Sering Menggunakan Antasida

Ketika gejala maag atau naiknya asam lambung muncul, mengonsumsi antasida mungkin merupakan salah satu langkah yang akan segera diambil. Antasida adalah jenis obat yang digunakan untuk menetralkan kadar asam di lambung.

Pada dosis tertentu, obat ini mungkin dapat mengatasi gejala gangguan pencernaan yang dialami. Namun lain ceritanya jika obat ini digunakan terlalu sering. Jika terlalu sering digunakan, antasida dapat menyebabkan perut kehilangan fungsi dan rentan terhadap infeksi bakteri.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Bayi

4. Rutin Berolahraga dan Hindari Stres

Selain membantu mempertahankan gaya hidup sehat, olahraga juga dapat menyehatkan pencernaan, lho. Aktivitas fisik benar-benar dapat membantu mengurangi masalah pencernaan. Sementara stres di sisi lain dapat memiliki efek negatif pada pencernaan. Jadi, sebisa mungkin, rutinlah berolahraga dan hindari stres.


SUMBER:https://www.halodoc.com/artikel/begini-4-cara-cegah-gangguan-pencernaan




Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

kelas 8b

  • raka
  • dita
  • alferro
  • dinta
  • anin
  • fafaa
  • dayan
  • dhini
  • hanjung
  • hanum
  • aini
  • kyesa
  • darrel
  • ferdi
  • abriel
  • raisya
  • natiza
  • nazifa
  • nida
  • elta
  • oka
  • rachel
  • uziel
  • inon
  • rengga
  • elsa
  • stevi
  • wildan
  • amel

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

POPULAR POSTS

Categories

  • IPA BAB 1
  • IPA BAB 2
  • IPA BAB 4
  • IPA BAB 5
  • IPA BAB 6
  • LATIHAN
  • POSTER

Advertisement

Follow us on Facebook

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

  • Mei 2024 (1)
  • April 2024 (1)
  • Januari 2024 (16)
  • Agustus 2023 (7)
  • Juli 2023 (4)

Laporkan Penyalahgunaan

  • Beranda

Mengenai Saya

hnkz
Lihat profil lengkapku

About Me


I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out. Great things in business are never done by one person. They’re done by a team of people.

Popular Posts

Advertisement

Copyright © nala. Designed & Developed by OddThemes